Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) merupakan salah satu denominasi gereja karismatik yang mulai masuk ke Indonesia tahun 1921. Gereja GPdI tersebar mulai dari pelosok desa hingga luar negeri.
Di tempat saya Kalimantan, ada Gereja Kalimantan Evangelis (GKE). Gereja ini yang mendominasi untuk wilayah Kalimantan, begitu juga dengan jumlah jemaatnya. Pada Kabupaten / Kota di Kalimantan gereja aliran karismatik pada umumnya ada GPdI dan GBI. Tentunya tata cara ibadah minggunya berbeda dengan GKE.
Karena itu beberapa kerabat saya dari GKE sering bertanya bagaimana tata ibadah minggu kami. Kebetulan saya berjemaat di GPdI di salah satu kabupaten di Kalimantan. Mereka begitu heran mengapa didalam kebaktian minggu dalam menyanyikan lagu puji-pujian selalu bertepuk tangan dan menggunakan alat musik lengkap. Tidak seperti mereka yang hanya menggunakan Piano / Organ dan menyanyikan lagu dari Kidung Jemaat.
Tata Cara Ibadah Raya Minggu GPdI (Karismatik)
Nah, disini saya mau share mengenai susunan dan tata cara ibadah di gereja kami GPdI Bethany. Saya juga terlibat di pelayanan sebagai tim musik. Di GPdI ada istilah ‘tim pelayan’ yang terdiri dari pemain musik, pemimpin pujian (worship leader/wl), singer, operator LCD, tambourine, choir dan penerima tamu.
Sebelum mulai ibadah para tim pelayan berkumpul bersama Gembala untuk berdoa. Berdoa meminta hikmat dari Tuhan agar para pelayan yang terlibat diberikan hikmat sehingga apa yang dibawakan dalam ibadah nantinya dapat sampai dan memberkati kepada Jemaat yang hadir.
Setelah berdoa pelayan mengambil posisinya masing-masing kemudian Gembala akan membuka dengan mengucapkan salam selamat pagi kepada jemaat yang telah hadir serta memberitahukan ibadah akan di pimpin oleh WL (nama pemimpin pujian). Kemudian, jika ada Pendeta tamu yang hadir untuk membawa Firman Tuhan juga akan diberitahu.
Doa Pembukaan
Worship Leader sudah mengambil alih acara, kemudian akan mengangkat satu lagu penyembahan sebagai lagu pembuka ibadah. Setelah lagu selesai dinyanyikan maka WL memanggil salah satu jemaat untuk membawakan doa pembukaan.
Jika di gereja saya petugas doa sudah dijadwalkan dalam warta jemaat satu minggu sebelumnya, jadi petugas tersebut telah bersiap diri. Kalaupun tidak hadir, maka WL harus siap untuk mencari alternatif orang yang ada.
Doa pembukaan bertujuan untuk mempersiapkan hati para jemaat yang hadir serta meminta penyertaan Tuhan Yesus dari awal hingga akhir kebaktian.
Penyembahan
Selesai berdoa, menyanyikan lagi satu lagu penyembahan. Diakhir lagu langsung disambung dengan penyembahan kepada Tuhan. Di Pantekosta ekspresi penyembahan biasanya dengan mengangkat tangan.
Puji-Pujian
Dalam puji-pujian membawakan lagu yang bertempo cepat. Ada banyak irama lagu Kristen yang memiliki tempo cepat yang biasa dibawakan dalam ibadah raya hari minggu. Seperti irama rock, pop, reggae, mars dan dangdut. Namun kebanyakan dalam irama mars dan pop rock.
Dengan diiringi musik full band jemaat bernyanyi dengan bertepuk tangan bahkan sambil melompat-lompat tergantung dari jenis lagu. Semua ini mengekspresikan sukacita atas apa yang sudah Tuhan berikan dalam kehidupan kita.
Terdapat 2-3 lagu praise yang dibawakan, kadang bisa di medley. Lagu-lagu yang dibawakan bisa dari lagu pantekosta lama maupun dari band / grup musik rohani populer saat ini seperti GMS, JPCC, NDC Worship dan Symphony Worship.
lihat juga : Lagu rohani ucapan syukur
Kesaksian
Setelah dua lagu pujian dibawakan WL membuka ruang kesaksian bagi jemaat yang ingin bersaksi menyaksikan kebaikan Tuhan yang telah dialami, serta memberikan dorongan atau semangat kepada jemaat yang lain.
Satu lagu pujian akan dinaikkan sambil menunggu jika ada jemaat yang naik ke mimbar untuk bersaksi. Jika tidak ada, pemimpin pujian biasanya akan mengulang lagu pujian terakhir ini.
Doa Sebelum Firman Tuhan
Puji-pujian selesai dinyanyikan maka saatnya jemaat akan mendengar kebenaran Firman Tuhan. Namun sebelumnya akan dinaikkan satu lagu penyembahan untuk mempersiapkan hati jemaat dalam menyambut khotbah.
Selesai menaikan lagu dan melakukan penyembahan, selanjutnya menaikkan Doa untuk menyambut firman Tuhan. Pendoa mendoakan untuk Hamba Tuhan yang akan membawakan khotbah serta mempersiapkan hati jemaat dalam mendengar isi firman Tuhan.
Doa selesai dibawakan, maka WL mempersilahkan Hamba Tuhan yang bertugas. Kemudian para tim pelayan turun dari mimbar.
Firman Tuhan
Firman Tuhan disampaikan oleh Hamba Tuhan yang bertugas. Yang bertugas dalam membawa khotbah tidak hanya Pendeta / Gembala sidang setempat, tetapi bisa juga pengkhotbah tamu. Isi khotbah yang dibawakan tergantung dari tema apa yang hendak dibawakan, atau ada moment / perayaan yang waktunya dekat dengan hari minggu tersebut.
Doa Setelah Firman Tuhan, Doa Syafaat & Doa Persembahan
Di akhir Firman Tuhan, Hamba Tuhan yang bertugas akan memanggil para pemain musik untuk menaikan satu pujian penyembahan. Menaikkan penyembahan kepada Tuhan lalu Hamba Tuhan memanggil salah satu jemaat untuk menaikkan doa syafaat.
Pokok doa syafaat yang dibawakan mulai dari doa untuk jemaat gereja, bangsa dan negara, pemimpin negara hingga RT /RW, kaum janda duda dan anak kecil hingga lansia.
Pendoa syafaat ini sekaligus yang membawakan doa untuk membawakan persembahan / kolekte.
Persembahan
Worship Leader kembali memimpin jalannya ibadah, lalu memberikan kesempatan kepada jemaat untuk memberikan korban persembahan. Di GPdI ada beberapa tempat persembahan, masing-masing tempat memiliki tujuan penggunaannya. Seperti untuk pembangunan gereja, perpuluhan dan Pendeta tamu (jika ada).
Dalam membawakan persembahan, jemaat maju kedepan dengan diiringi lagu pujian. Lagu persembahan yang dibawakan bisa lagu puji-pujian yang telah dibawakan tadi ataupun lagu baru.
Pengumuman
Sebelum ibadah berakhir dan menaikkan doa penutup, akan disampaikan beberapa pemgumuman. Petugas yang menyampaikan pengumuman adalah para majelis gereja. Merekalah yang tiap minggu bergantian menyampaikan pengumuman.
Isi dari pengumuman seperti jadwal ibadah sepekan, ucapan ulang tahun baik itu pribadi maupun ulang tahun pernikahan, undangan pernikahan (jika ada), baptisan dll. Terkadang Gembala sidang ada menambahkan pengumuman yang mungkin belum tersampaikan.
Doa Penutup & Doa Berkat
Disini Gembala sidang yang berdiri di mimbar untuk mengajak jemaat bangkit berdiri dan menaikan satu lagu penutup ibadah. Lagu dinyanyikan sebelum doa penutup ibadah.
Kemudian Gembala menaikkan doa penutup yang dilanjutkan dengan doa berkat. Dalam doa berkat, jemaat mengangkat tangan untuk menerima berkat dari Tuhan. Selesai doa berkat lalu menaikkan lagi satu lagu terakhir, biasanya lagu Bapa Trima Kasih.
Bersalam-salaman
Ibadah selesai, Gembala sidang dan para majelis jemaat bersiap didepan pintu keluar untuk bersalam-salaman dengan para jemaat yang akan meninggalkan gedung gereja. Salah satu tujuannya disini adalah Gembala dan majelis jemaat dapat berinteraksi dengan jemaat yang hadir, serta dapat mengenal jika ada orang yang baru pertama kali datang beribadah.
Terakhir, tim pelayan berdoa bersama dengan Gembala. Lalu saling bersalam-salaman.
Nah, itulah susunan tata cara ibadah raya hari minggu di gereja saya GPdI Bethany. Susunan ini tidak baku untuk GPdI, namun pada umumnya sama. Untuk gereja karismatik lainnya seperti GBI, tata ibadahnya pun hampir sama. Terimakasih sudah membaca artikel ini hingga akhir, semoga menambah informasi kalian. Tuhan Yesus Memberkati.