Tidak diketahui dari mana awal mulainya, sarang burung walet begitu populer di Indonesia. Bahkan sejak abad ke-14 lalu rahasia ini menyebar dari mulut ke mulut yang menelan ludah dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
Sebelum banyak orang membuka usaha penangkaran burung walet, para petani sering memanennya di antara tebing-tebing tinggi dan rela mempertaruhkan nyawanya jika suatu saat terjadi kecelakaan. Tetapi sekarang budidaya walet dapat dilakukan di rumah dengan memanipulasi lingkungan agar menyerupai habitat aslinya.
Mempersiapkan pengetahuan tentang sarang walet
Menjalankan peternakan walet tidak bisa berjalan begitu saja. Kita harus memiliki pengetahuan yang cukup baik, atau setidaknya tahu dasar-dasar apa itu peternakan burung yang baik.
Hal terpenting dalam budidaya burung walet adalah persiapan kandang. Penutup harus ditempatkan di tempat yang tinggi, sekitar 1000 m di atas permukaan laut. Selain itu, area sarang burung juga harus jauh dari keramaian, termasuk manusia. Sebab, burung walet menyukai lokasi yang tenang dan alami.
Selain itu, pastikan sangkar burung jauh dari hewan liar pemakan daging dan dekat dengan sungai, rawa, hutan, padang rumput dan sawa. Perlu Anda tahu, walet suka lokasi yang dekat dengan air.
Seperti apa bangunan itu? Nah, rumah burung walet harus besar. Umumnya dibuat sekitar 10 × 15 m2 atau 10 × 20 m2. Yang paling ideal adalah jarak antara jembatan dan langit-langit sebesar mungkin. Punggung bukit harus lebih tinggi.
Untuk menjaga kelembaban kandang, buat tiga campuran yang mengandung pasir, kapur dan semen dalam perbandingan 3: 2: 1. Lantai juga lebih baik daripada plester. Sementara itu, bagian dari bingkai untuk menempel pada sarang terbuat dari kayu.
Cobalah atap ubin dengan lubang saluran masuk burung berukuran 20 × 20 atau 20 × 35 cm2. Jangan hadapi lubang di timur karena bertepatan dengan matahari terbit. Lubangnya harus hitam dan membuatnya sesuai kebutuhan.
Bibit burung walet
Burung pembibitan rata-rata tidak disengaja. Umumnya, peternak burung walet menyiapkan rekaman suara burung walet untuk memancing mereka datang lebih banyak. Rekaman ini dimainkan pada pukul 16: 00-18: 00.
Untuk pemilihan telur, Anda bisa mendapatkannya di peternak walet. Umumnya burung walet meletakkan dua telur setelah membuat sarang. Telur-telur ini kemudian diambil dan dibudidayakan untuk bibit.
Jika Anda membeli benih telur, pilih telur yang hampir menetas. Ini sekitar 10-15 hari adalah kisaran penetasan. Selain itu, telur tua ini memiliki potensi kematian yang lebih rendah.
Penetasan dapat dilakukan dalam inkubator dengan suhu 400 C dan kelembaban 70%. Tempatkan juga gelas berisi air.
Makanan burung walet
Walet suka kroto segar. Untuk anak burung walet yang baru menetas, suap 3 kali sehari dengan kroto segar dan tidak perlu dikeluarkan dari alat karena mereka membutuhkan udara hangat. Ketika rambut telah tumbuh, pindahkan kembali ke dalam kotak khusus yang berisi penghangat.
Rata-rata walet dewasa menelan mencari makanan sendiri dan mereka memakan serangga. Sebagai petani burung layang-layang, Anda dapat menanam metode tumpangsari, membudidayakan kutu singkong, membuat kolam menelan khusus, menumpuk buah busuk di dekat sarang dan jangan lupa membersihkan kandang.
Berhati-hatilah dengan tikus, kecoak, semut, dan tokek. Jaga kandang tetap bersih dari hama ini.
Anda dapat mengunjungi blog kabarwalet.blogspot.com untuk mengetahui berbagai informasi tips dan trik seputar budidaya sarang burung walet.