Pemimpin Pujian / Worship Leader / Song Leader atau sering disingkat WL merupakan sebutan untuk seseorang yang memimpin jemaat untuk menaikkan puji-pujian bagi Tuhan pada sebuah kebaktian / ibadah karismatik.
Dalam sebuah ibadah, WL memegang pimpinan atas seluruh jemaat, pemain musik, dan para singer.
Menjadi seorang WL harus bisa membagi perhatiannya kepada 2 hal. Yang pertama Musikal, dimana musikal terlibat dengan tim musik dan penyanyi. Lalu yang kedua Spiritual, yang mana ini melibatkan seluruh jemaat yang ada.
Diperlukan adanya kecakapan akan penyembahan, bagaimana prinsip-prinsip rohani yang ada didalamnya. Serta tentunya kecakapan tentang musik dan pola bentuknya.
Tugas Worship Leader
Tugas dari Pemimpin Pujian yaitu Membawa semua jemaat masuk dalam hadirat Allah, sehingga jemaat-jemaat bisa memuji dan menyembah Tuhan. Kemudian melakukan koordinasi dengan para pemain musik dan penyanyi.
Dalam berkomunikasi dengan tim musik, song leader diwajibkan mengetahui dan menguasai kode kunci yang akan digunakan dalam ibadah. Hal ini bertujuan agar pemusik dan penyanyi kompak, sehingga menghasilkan lagu yang harmonis.
Kode Jari dan Tangan WL
Kode kunci yang dimaksud disini adalah kode jari dan tangan. Dimana kode ini nantinya akan menjadi penanda kemana lagu akan dibawakan.
Pada sebuah lagu rohani terdiri dari beberapa bagian. Ada yang dinamakan Intro, Verse/Bait, Bridge, Chorus/Reff, Interlude, Ending dan Outro. Nah, masing-masing bagian ini nantinya yang akan diberi kodenya. Maksud dari kode ini untuk memudahkan komunikasi diatas mimbar antar pelayan altar.
Berikut kode-kode yang biasa digunakan oleh WL dalam memberikan tanda peralihan bagian lagu. Tentunya kode ini juga harus dihafal juga bagi pemain musik dan singer.
1. Kode Jari Telunjuk
Menaikan satu jari telunjuk, artinya lagu dibawakan dari awal lagi Bait / Verse.
2. Kode Jari Telunjuk dan Tengah
Jari Telunjuk dan Jari Tengah diangkat menandakan lagu dinyanyikan bagian Chorus / Reff.
3. Kode Jari Telunjuk, Tengah dan Manis
Tiga jari dinaikkan bersamaan berarti memasuki bagian Interlude lagu. Biasanya bagian interlude ini, diisi dengan melodi/instrument saja.
4. Kode Jari Tengah, Manis dan Kelingking
Walaupun sama-sama tiga jari, tapi jari yang diangkat berbeda. Memiliki arti menyanyikan bagian akhir lagu / Ending. Pengulangan ending biasanya sebanyak 3 kali.
5. Kode Jempol keatas
Menandakan meminta ke pemusik untuk menaikkan nada dasar lagu. Hal ini dikenal juga dengan Modulasi / Overtune. Biasanya lagu dimainkan dengan nada rendah, sehingga menyebabkan WL kesulitan menyanyikan lagu tersebut.
Namun, bisa juga karena song leader merasa sanggup lagu tersebut masih bisa dinaikkan nadanya, sehingga menyanyikannya lebih maksimal lagi.
6. Kode Jari Jempol dan Kelingking
Kedua jari ini diangkat berarti dilakukan perpindahan lagu, dikenal juga dengan istilah Medley. Jadi lagu pertama bersambung ke lagu kedua. Biasanya sebelum masuk ke lagu berikutnya, diberikan sedikit intro untuk pengantar memasuki lagu.
7. Kode Tangan dikepal
Mengepalkan tangan artinya lagu berhenti / stop. Selain untuk mengakhiri lagu, kode ini bisa dipakai ditengah lagu jika ingin musik berhenti dan jemaat menyanyikan lagu tanpa musik.
Kode Nada Dasar / Kunci
Walaupun kode ini ditujukan kepada Pemain Musik, ada baiknya juga jika Worship Leader mengetahui kode kunci dasar musik. Kode kunci dasar sebuah lagu ini juga menggunakan jari.
Dalam musik ada 7 nada dasar yaitu C D E F G A B. Kunci dasar dimaksud adalah nada ke-1 dari lagu atau Do-nya.
Nada dasar C (Jari Telunjuk), D (Jari Telunjuk dan Tengah), E (Jari Telunjuk, Tengah dan Manis), F (Jari Telunjuk, Tengah, Manis dan Kelingking), G (Jari Jempol, Telunjuk, Tengah, Manis dan Kelingking), A (Jari Jempol Kebawah), B (Jari Jempol Keatas).
Pada prakteknya dalam pelayanan biasanya kode ini digunakan sebagai komunikasi antar sesama pemain musik. Terlebih jika ada Jemaat, WL atau Pendeta ingin menyanyikan lagu yang tidak direncanakan sebelumnya dan tidak ada dalam list lagu ibadah.
lihat juga : Daftar lagu pembuka ibadah
Nah, demikianlah kode-kode yang ada dalam pelayanan praise & worship yang bisa digunakan oleh Song Leader, Singer maupun Tim Musik. Semuanya ini dimaksudkan untuk memudahkan komunikasi diatas panggung agar tidak terjadi hal-hal yang mengganggu jalannya kebaktian.
Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat melayani Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati.